Iklan :

Selasa, 17 Mei 2011

MENGIKAT BIBIT RUMPUT LAUT DENGAN TALI RAFIA UNTUK PRODUKSI YANG MAKSIMAL DAN PASTI


MENGIKAT BIBIT RUMPUT LAUT DENGAN TALI RAFIA UNTUK PRODUKSI YANG MAKSIMAL DAN PASTI

Oleh : Ir. Dian Kusumanto

Praktek budidaya rumput laut Eucheuma cottoni  oleh para petani rumput laut terbilang masih belum maksimal produksinya.   Para petani rumput laut di Kabupaten Nunukan biasanya sudah sangat gelisah, cemas  dan tidak tenang, penuh kekhawatiran, manakala usia penanaman sudah memasuki hari ke 45.  Apalagi  jika kondisi laut tempat penanaman terjadi gelombang yang agak besar atau arus gelombang yang kuat, para petani sering mengalami kegagalan.

Kegagalan panen terjadi karena rumput laut yang hampir dipanen ini terputus dan jatuh ke dasar laut serta terbawa arus gelombang.   Yang lebih parah lagi kalau tali fondasi juga ikut tercabut dan tergulung sehingga bisa menarik tali-tali milik tetangga pembudidaya.   Hal ini sering terjadi pada saat awal-awal budidaya rumput laut tahun 2008-2009.   Dari banyak pengalaman akhirnya para petani  semakin memperkokoh pancangan fondasi sehingga lebih kuat dan tidak terbawa oleh arus dan gelombang laut selama masa budidaya. 

Putus atau rontoknya rumput laut sebelum dipanen ini setelah diamati disebabkan karena tali yang digunakan untuk mengikat bibit ini rata-rata berukuran kecil dan berpotensi  menggigit, mencekik, menggerek dan memotong batang rumput laut.   Karena gelombang dan arus yang terus menerus maka rumput laut yang semakin besar ini juga ikut terombang-ambing, terhentak-hentak, tertarik-tarik.   Semakin kuat gelombang dan arus, semakin sering frekuensinya, maka semakin riskan memutus rumput laut.   Semakin bertambah umur maka rumput laut juga semakin besar dan berat  sehingga semakin riskan mengalami rontok atau putus


Rumput laut sebenarnya punya daya lentur dan elastisitas yang semakin baik dari waktu ke waktu pertumbuhannya.   Namun juga daya lentur dan elastisitas ini akan mencapai puncaknya pada umur tertentu dan setelah itu berangsur kurang pada umur budidaya selanjutnya.  Daya lentur elastisitas ini sering disebut sebagai gel strength.  Maksimalnya gel strength ini rata-rata tercapai pada umur antara 45-55 hari.   Maka pada saat inilah biasanya rumput laut itu lazimnya dipanen, setelah umur itu rumput laut sangat riskan mengalami patah atau terputus sehingga gagal panen.

Penyebab putusnya rumput laut menjelang panen ini dapat diidentifikasi sebabagi berikut :
1.       Bebannya semakin berat
2.       Menurunnya kelenturan dan kekenyalan (gel strength)
3.       Tali pengikat bibit yang kecil dan tajam sehingga menggigit, mencekik dan memotong
4.       Tali yang rapuh sehingga terputus